AKIBAT JATUHNYA PESAWAT SUKHOI DI GUNUNG SALAK TERUNGKAP untuk kali ini portal media news online akan menginfokan tentang
terungkap jatuhnya pesawat sukhoi di gunung salak beberapa bulan yang lalu :
Pada jam 14.20 WIB pesawat sukhoi tersebut tinggal landas dari landasan 06, Halim Perdana Kusuma yang kemudian berbelok ke kanan hingga mengikuti radial 200 HLM VOR, dan naik ke ketinggian 10.000 kaki dari permukaan laut. Penerbangan yang direncanakan menggunakan aturan terbang secara instrument Flight Rules (IFR) selama 30 menit, dengan bahan bakar untuk waktu sekitar 4 jam. Wilayah yang diijinkan adalah area Bogor, sementara pilot mempunyai asumsi penerbangan telah disetujui untuk terbang kea rah radial 200 HLM VOR sejauh 20 NM.
Pada jam 14.24 WIB pilot pesawat sukhoi naas tersebut melakukan komunikasi dengan Jakarta Approach dan memberikan informasi bahwa pesawat telah berada pada radial 200 HLM VOR dan telah mencapai ketinggian 10.000 kaki.
Pada jam 14.26 WIB pilot sukhoi minta ijin untuk turun dari ketinggian 6.000 kaki serta untuk membuat orbit lintasan melingkar ke kanan. Ijin diberikan petugas Jakarta Approach. Hasil invetigasi menyebut, pilot turun dan membuat orbit agar tidak terlalu tinggi untuk proses pendaratan di Halim.
Pada jam 14.32.26 WIB berdasarkan waktu yang tercatat di flight Data Recorder (FDR), pesawat sukhoi tersebut telah menabrak tebing Gunung Salak pada radial 198 dan 28 NM HLM VOR, atau pada koordinat 06042’45”S, 106044’05”E, dengan ketinggian sekitar 6.000 kaki.
Pada 38 detik sebelum benturan, terrain Awareness Warning System (TAWS) memberi tanda peringatan berupa suara “Terrain Ahead, Pull Up” dan diikuti enam kali peringatan yang berbunyi “Avoid Terrain”. Pilot mematikan TAWS tersebut karena berasumsi peringatan-peringatan diakibatkan database yang bermasalah.
Pada 7 detik menjelang tabrakan tersebut, terdengar peringatan berupa suara “Landing Gear Not Down” yang berasal dari sistem peringatan pesawat. Peringatan ini aktif, apabila pesawat berada pada ketinggian kurang dari 800 kaki diatas permukaan tanah dan roda pendarat belum diturunkan.
Pada jam 14.50 WIB, petugas Jakarta Approach menyadari target pesawat Sukhoi sudah hilang dari layar radar. Tidak ada bunyi peringatan sebelum lenyapnya titik target pesawat dari layar radar.
Pada tanggal 10 Mei 2012, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) telah berhasil menemukan lokasi pesawat. Semua awak pesawat yang berjumlah 45 jiwa, meninggal dimana pesawat dalam kondisi hancur.
Pada tanggal 15 Mei 2012, Cockpit Voice Recorder (CVR) ditemukan dalam keadaan baik dan berisikan 150 jam rekaman dari 471 parameters. Ketua flight recorder (black box) ini dibaca dilaboratorium recorder milik KNKT oleh ahli dari KNKT yang disaksikan ahli dari Rusia.
Itulah Beberapa penjelasan atau
terungkapnya tragedi pesawat jatuh sukhoi di gunung salak berdasarkan kotak hitam yang telah di temukan dan diperiksa
Kumpulan Kata Kata Terkait Terbaru Lainnya