KUMPULAN KATA KATA BIJAK MUTIARA MATA NAJWA pada sebelumnya kami telah berbagi berita yang berjudul
Profil Biografi Biodata Lengkap Najwa Shihab/Mata Najwa yang ternyata beliau ini adalah Puteri ke dua dari mantan Mentri agama republik Indonesia yaitu Qurashy shihab.
Dan Dibawah ini kami akan berbagi
Kumpulan Kata-Kata Bijak Dari Mata Najwa Paling Baru ::
^^ Naiknya berbagai harga seperti isyarat, tentang tahun yang sepertinya akan berat.
Tapi kita tak boleh pesimis, jangan sampai harapan ikut menipis.
Wakil rakyat yang baru, presiden yang baru, semuanya harus yang bermutu.
Kita semua yang akan memilih, jadi jangan asal pilih.
Tinggalkan cara-cara lama, yang memilih karena citra.
Masih ada waktu untuk menyimak, segala macam rekam jejak.
Karena memilih lewat Pemilu, bukan seperti melempar dadu.
Kita semua yang akan menentukan, nasib Indonesia di masa depan.
^^ Dari mana datangnya inspirasi, dari visi turun ke kerja keras tanpa henti.
Tak sedikit orang yang bervisi, tapi segelintir yang mampu menggerakkan banyak pribadi.
Tiap orang bisa punya mimpi, tapi tak semua bisa bangkitkan semangat tinggi.
Hanya bekerja keras sendirian,akan mudah lumpuh oleh berbagai kesulitan.
Kepemimpinan bukan perkara jabatan, tapi soal menjawab persoalan, seraya aktif menebarkan harapan.
Inspirasi menjadi kunci, agar semua mau berpartisipasi.
Bahu-membahu perbaiki negeri, bersama-sama mengabdi tanpa henti.
Kata Bijak Mata Najwa
^^ Tak ada orang istimewa di penjara, karena mereka hanyalah narapidana.
Walau pernah jadi pejabat, tetap saja statusnya penjahat.
Menjarah uang rakyat, jelas perbuatan yang bejat.
Mereka harus diasingkan, dijauhkan dari kebebasan.
Gerak-geriknya mutlak dibatasi, di balik dinginnya jeruji besi.
Itulah fungsinya pemenjaraan, sebagai bentuk penghukuman.
Tak boleh ada keistimewaan, karena penjara bukan bunker persembunyian.
^^ Para kandidat yang ingin instan, banyak bergantung pada para konsultan.
Mereka yang halalkan segala cara, tak malu merekayasa angka-angka.
Atas nama metodologi, survei pesanan dipublikasi seperti murni.
Masyarakat coba dipikat, dengan pencitraan palsu yang merakyat.
Politik akhirnya semata soal kemasan, yang dipajang untuk dijualbelikan.
Promosi wajah & nama, terjaja tanpa kekuatan isi kepala.
Kampanye berubah menjadi unjuk harta, rakyat dikerdilkan sebatas suara.
llmu politik ilmu utak-atik, para konsultan menjadi juru taktik.
Jika semua sibuk memburu kemenangan, demokrasi tak lebih sekedar barang dagangan.
^^ Kelangsungan KPK patut disyukuri, berkali-kali digembosi tetap tegak berdiri.
Aksi sadapnya mengecutkan nyali, tersangkanya berujung jeruji besi.
Anggarannya pernah dipersulit, personilnya dikriminalisasi dan diotak-atik.
Semakin keras KPK dikerdilkan, semakin lantang rakyat menyelamatkan.
Inilah organisasi yang mengukir wibawa, karena kerja nyata dan bukan citra.
Kita perlu terus menjaga, agar KPK tidak dicemari kepentingan penguasa.
Bekerja lurus karena bukti, tidak didorong benci atau politik pribadi.
KPK selalu bisa tergelincir salah, setiap itu pula rakyat datang memberi arah.
Menjadi institusi yang tak boleh kalah, lebih wajib dibela bukan dibuat lemah.
Kata-Kata Bijak Mata Najwa Di Metro TV
^^ Tiga puluh dua tahun kekuasaan, bukan hal mudah untuk dilupakan.
Sangat lama Soeharto di puncak tahta, mewariskan banyak nostalgia.
Jasanya dimunculkan kembali, saat dosanya sudah tak bisa diadili.
Romantisme masa lalu, tercampur rasa kecewa pada rezim baru.
Ketika rakyat tak sabar menunggu, yang diingat tentu kejayaan zaman dulu.
Boleh saja merindukannya, asal jangan tutupi kesalahannya.
Anak didiknya juga masih ada, walau banyak yang sudah bersalin rupa.
Jika Soeharto semakin dirindukan, pasti mereka yang diuntungkan.
^^ Sejarah memang tak boleh dilupakan, tapi masa lalu jangan membunuh masa depan
Penguasa perlu menabung hikmah, laku keseharian hidup apa adanya.
Menyimpan kegaduhan picisan, menolak menyebar kegalauan melelahkan.
Apa yang pribadi pantang dikeluhkan, karena nasib publik layak didahulukan.
Teladan dalam bersikap nyata, bukan kegamangan yang penuh kata-kata.
Berdiam diri dari kecamuk pribadi, sebab ego dan dengki sudah lama tersisih.
Menunjukkan cara memerintah, menyelesaikan masalah bukan keluh kesah.
Bersikeras melunasi janji konstitusi, yang tak pernah bicara misi pribadi.
Mengajari rakyat makna seorang pemimpin, dalam kerja dan kesediaan menderita.
Berhenti memupuk citra, sebab Indonesia bukan hanya tentang anda.
Mata Najwa Rhoma Irama
^^ Jika para pejabat tak bisa disuap, Indonesia masih bisa berharap.
Mereka yang hidupnya bersih, pasti tak takut jadi orang yang tersisih.
Harta dan penghasilan pribadi, mereka publikasi tanpa ditutup-tutupi.
Dengan jurus transparansi, mereka hadang gerak-gerik para pencuri.
Jika atasan berani buka-bukaan, anak buah akan sulit selewengkan jabatan.
Kita rindu pejabat penuh tauladan, yang memimpin bukan demi kekayaan.
Di pundak pemimpin yang bebas korupsi, di situlah masa depan negeri.
^^ Keakuratan DPT adalah bukti, apakah pemilu punya legitimasi?
Jika DPT kembali bobrok, kualitas pemilu dipastikan jeblok.
Banyak pemilih yang tak tercatat, petanda rakyat tidak berdaulat.
DPT jelas bukan soal teknis semata, Melainkan hak warga negara.
Data ganda berseliweran, melahirkan maraknya pemilih siluman.
Basis E-KTP yang tadinya diandalkan, justru paling diragukan.
Sistem pencatatan berubah-ubah, menguras energi dan biaya.
Setiap pemilu perlu anggaran, hanya untuk ketidaksempurnaan.
Pemilu harus jadi awal baru, tonggak demokrasi yang bersih dari benalu.
Mata Najwa Separuh jiwaku Pergi
^^ Jika para pejabat tak bisa disuap, Indonesia masih bisa berharap.
Mereka yang hidupnya bersih, pasti tak takut jadi orang yang tersisih.
Harta dan penghasilan pribadi, mereka publikasi tanpa ditutup-tutupi.
Dengan jurus transparansi, mereka hadang gerak-gerik para pencuri.
Jika atasan berani buka-bukaan, anak buah akan sulit selewengkan jabatan.
Kita rindu pejabat penuh tauladan, yang memimpin bukan demi kekayaan.
Di pundak pemimpin yang bebas korupsi, di situlah masa depan negeri.
Acara Mata Najwa
^^ Satu demi satu lembaga amanah reformasi, ditundukkan rayuan korupsi.
Publik seperti dipaksa putus asa, hari-hari pejabat negara masuk penjara.
MK yang begitu dipercaya, dalam sekejap dihancurkan hakim ketua.
Kita lantas segera sangsi, bagaimana sebenarnya para hakim itu diseleksi.
Menjadi pejabat publik bukan ajang bergaya, sekadar bagi-bagi jatah trias politika.
Semua lini sudah tercemar korupsi, berkeliaran di tubuh birokrasi, rapat-rapat politisi, ruang pengadilan konsitutisi.
Kita harus mengambil pelajaran inti, dari sekadar potong jari dan hukuman mati.
Bagaimana caranya membentengi negeri, dari pejabat rakus yang tak punya harga diri.
^^ Mari serius bertanya, sudahkah pejabat publik menjaga amanah.
Ketika mereka ikut konvensi, urusan publik siapa mengurusi?
Ambisi politik tentu wajar saja, selama pandai menginsyafi batasan etika.
Mungkin ini panggilan presiden, tapi konflik kepentingan harus diperhatikan.
Rakyat senang orang pintar berpolitik, apalagi yang bijak menjaga etika publik.
Jabatan sudah di depan mata, gunakanlah atau segera putuskanlah.
Abdi negara mengurus rakyat, itulah hajat hidup utama seorang pejabat.
Mata Najwa Jokowi
^^ Jakarta awalnya kota dagang, tak didesain jadi kota seperti sekarang.
Posisinya berada di delta, rentan banjir karena tanahnya rendah.
Laju penduduk Jakarta yang tinggi, terseret arus konstan urbanisasi.
Jakarta kota yang tunduk selera pribadi, menawarkan mimpi dan ilusi.
Ketika Jakarta semakin kaya, sementara daerah-daerah tak berdaya.
Tak mungkin Jakarta berubah, jika segala masih bertumpuk di sana.
Tanpa perubahan cara berpikir, pindah ibu kota hanya pindah masalah.
Berhentilah terobsesi pada Jakarta, niscaya itu menjadi solusi utama.
^^ Kematian memang rahasia Tuhan.
Tapi kejahatan kemanusiaan, tak boleh dibiarkan.
Banyak kasus terpendam, berakhir pada si kambing hitam.
Sedang para pelaku utama, tetap nyaman di singgasana.
Gelapnya misteri kejahatan bisa dibongkar ilmu pengetahuan.
Forensik dapat menjelaskan yang buram, mengangkat bukti-bukti yang karam.
Kasus misterius dibuka dengan data, mengusik mereka yang berdosa.
Membuka jalan agar keadilan tak kandas, asalkan hukum tak dipangkas.
Mungkin hanya ini saja beberapa
Kumpulan Kata Bijak Mutiara dari Mata Najwa , Semoga para pembaca bisa tersentuh dengan
kata kata bijak mutiara diatas.
Terimakasih anda telah membaca artikel yang Berjudul KUMPULAN KATA KATA BIJAK MATA NAJWA. Dengan Link http://portalberitanews.blogspot.com/2014/01/kumpulan-kata-kata-bijak-mata-najwa.html. Terimakasih atas perhatiannya.
Kumpulan Kata Kata Terkait Terbaru Lainnya