Untuk dibawah ini adalah beberapa Kata Kata Bijak Politik Mata Najwa Terbaru di Metro TV ::
Sebuah sejarah bangsa tertoreh. Jutaan orang mendatangi tempat pemungutan suara, menggunakan hak pilih, hak berdemokrasi dan hak untuk ikut menentukan nasib bangsa ini. Pemimpin baru lahir. Pemimpin yang mengemban mandat rakyat, dan menentukan wajah Indonesia lima tahun ke depan.
Pemilihan presiden kali ini adalah sebuah sejarah. Ketika hanya mempertemukan dua pasang kandidat, Prabowo Subianto-Hatta rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dukungan publik pun terpecah. Hanya ada dua sisi. Nomor urut 1 atau nomor urut 2. Media konvensional dan media social pun hiruk pikuk dengan segala informasi terkait pemilihan presiden. Kampanye hitam juga nyata tertebar, memanfaatkan banyak jalur dan menyasar segala lapisan.
Setelah 9 Juli, mestilah bangsa ini bersatu kembali. Mengawal siapapun presiden terpilih nanti, agar mandate rakyat tidak tercederai.
Dunia televisi bagaikan panggung sandiwara. Apa yang tersaji tak selalu persis dengan realita. Tapi pengaruh televisi demikian kuat. Dan silih berganti memunculkan idola.
Beragam program televisi berhasil mencuri hati pemirsa, terutama program-program berkarakter kuat. Mereka tak sekadar hadir membawakan acara, tapi sekaligus memberi pengaruh besar, baik terhadap pemirsa, maupun roda bisnis layar kaca.
Mata Najwa malam ini mengundang para penampil di berbagai program televisi. Mentalis yang kini merambah sebagai host talkshow, Deddy Corbuzier, berterus terang menyatakan perhatiannya pada kemasan program. Bukan melulu isinya. Sementara duet Denny Chandra dan Cak Lontong, terbuka menyatakan bahwa televisi adalah tantangan bagi para komedian. Karena isi lelucon harus disesuaikan dengan selera penonton yang sangat beragam.
Sedangkan Slamet Rahardjo dan Butet Kartaredjasa hadir sebagai Sentilan dan Sentilun. Peran tuan dan abdi dimainkan secara apik, ditambah dengan gaya menyentil terhadap situsi politik di negerti ini.
Mata Najwa kembali menyapa para mahasiswa di kampus. Menjadi bagian dari Metro TV on Campus, Mata Najwa on Stage kali ini bertandang ke Universitas Udayana, Bali. Di Pulau Dewata, kisah-kisah inspiratif kami sajikan. Bertema MELIHAT INDONESIA, Mata Najwa mengundang lima narasumber yang menunjukkan kepedulian pada negeri, melalui jalur masing-masing.
Narasumber kali ini adalah Anies Baswedan, rektor Universitas Paramadina, sekaligus inisiator Indonesia Mengajar, kini bergiat dalam Turun Tangan. Mengampanyekan kegiatan positif untuk berani berbuat demi perubahan negeri ke arah yang lebih baik. Bambang Widjojanto, Wakil Ketua KPK. Konsisten dalam kegiatan pemberantasan korupsi yang menjadi problem serius bangsa. Ada juga Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur, yang sudah menjabat untuk periode kedua. Saifullah Yusuf juga pernah menjadi anggota DPR dan menteri utusan pembangunan daerah tertinggal. Mata Najwa juga mengundang Farhan, seorang presenter, penyiar radio ternama, pengurus klub sepakbola, dan aktif dalam Yayasan Cinta Anak Bangsa yang peduli pada kampanye antinarkotika. Hadir pula Sujiwo Tejo, sang dalang edan. Sebagai dalang, seniman, pelukis dan pemain saksofon handal, mbah Tejo, sapaan akrabnya, menyegarkan suasana dengan celetukan dan ide segarnya mengenai peduli pada negeri.
Disaksikan langsung oleh lebih dari 4 ribu mahasiswa, Mata Najwa on Stage di Udayana semakin terasa special dengan kehadiran Jerinx, musisi dari grup band ternama, Superman is Dead. Jerinx menyampaikan kegelisahannya atas pembangunan di Bali yang kerap abai pada lingkungan.
Mata Najwa kali ini mengupas masih maraknya fenomena rekayasa kasus pidana dan salah tangkap oleh aparat. Rekayasa pidana akrab di telinga kita dan peradilan sesat kerap berulang. Di Cipulir Jakarta Selatan, pengamen jalanan bernama Andro Suprianto harus mendekam sekitar 11 bulan di rumah tahanan Cipinang, akibat dipaksa polisi untuk mengaku membunuh Dicky Maulana, awal Juli 2013. Tak hanya menjalani kurungan yang merenggut kebebasannya, Andro mengaku diintimidasi bahkan disiksa dengan dipukul dan ditendang sekujur tubuhnya. Namun berkat perjuangan panjang ala detektif oleh ibunya, Marni, bocah pengamen jalanan itu pun berhasil bebas, setelah majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menyatakan Andro tak terbukti bersalah.
Di Sambas Kalimantan Barat, seorang warga bernama Ket San harus berurusan dengan aparat setelah dipaksa mengaku memiliki paket narkoba, pertengahan Juni 2009. Tak hanya menerima siksaan berupa pukulan dan tendangan, Ket San pun diperas oleh oknum polisi, dengan meminta uang Rp. 100 juta, jika ingin kasusnya tidak dilanjutkan ke pengadilan. Sempat divonis 4 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Sambas dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Pontianak, Ket San mencari keadilan ke Mahkamah Agung. Majelis Hakim Agung memutuskan Ket San tak bersalah dan korban rekayasa penyidik kepolisian.
Kematian mengenaskan menimpa kakak beradik Budri dan Faisal di tahanan Mapolsek Sijunjung, Sumatera Barat, akhir Desember 2011 lalu, seminggu setelah ditahan. Polisi mengklaim keduanya meninggal karena bunuh diri. Namun keluarga tak percaya begitu saja. Keluarga korban dan LBH Padang curiga keduanya disiksa hingga meninggal. Budri dan Faisal dituduh mencuri kotak amal dan terlibat berbagai aksi curanmor di wilayah itu.
Mata Najwa Hukuman Salah Alamat menghadirkan Andro Suprianto dan Ibunya Marni untuk menceritakan pengalamannya. Turut dihadirkan korban rekayasa pidana narkoba di Sambas, Ket San untuk mengungkap kasus salah tangkap dan perlakuan yang menimpa selama dalam tahanan. Di sesi berikutnya Mata Najwa mewawancara Yusmanidar, ibu kakak beradik Budri dan Faisal dan Wendra Putra dari LBH Padang untuk mencari tahu misteri kematian kakak beradik itu.
Mata Najwa mengorek ‘rahasia’ sejumlah selebriti yang menjadi pendukung tanpa bayaran bagi tokoh atau partai politik tertentu, untuk berebut meraih simpati masyarakat. Salah satu kesusksesan PKB mendulang suara di Pemilihan Legislatif adalah adanya peran sejumlah nama tenar. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bahkan pernah mendatangi kediaman Ahmad Dhani untuk mau menjadi juru kampanye PKB. Ahmad Dhani pun rela menggubah lirik lagu Munajat Cinta untuk dijadikan anthem PKB.
Pertama kali mengenal sosok peserta konvensi partai Demokrat Gita Wirjawan, 14 tahun lalu di Singapura, ternyata membuka mata hati Teuku Adifitrian atau yang dikenal Tompi. Kedekatannya dengan mantan Menteri Perdagangan itu pula yang membuat Tompi sukarela dan tanpa bayaran untuk mendukung dan mempromosikan Gita Wirjawan menjadi pemimpin negeri. Bahkan Tompi mengaku mengeluarkan dana pribadi untuk mendukung Gita Wirjawan.
Selain karena kepribadiannya yang sederhana, gaya kepemimpinan dan berbagai macam gebrakan Joko Widodo menjadi daya pikat tersendiri bagi komposer Addie MS. Kekagumannya kepada Jokowi bermula saat mantan Walikota Solo itu bertarung di Pemilukada DKI Jakarta. Saat pertarungan di Pemilukada DKI Jakarta, Addie MS menggalang dukungan melalui media sosial bagi Jokowi.
Terimakasih anda telah membaca artikel yang Berjudul KATA BIJAK POLITIK MATA NAJWA UPDATE. Dengan Link https://portalberitanews.blogspot.com/2014/11/kata-bijak-politik-mata-najwa.html. Terimakasih atas perhatiannya.
Kumpulan Kata Kata Terkait Terbaru Lainnya